Translate

Sunday 30 December 2012

Kapan Selesainya Kalau tak Saling Membantu

Pak Tua sedang mendengarkan pengeluaran dan pemasukan di sebuah Masjid. Dan yang sangat mengejutkannya sisa dana yang terkumpul setelah akhir tahun angkanya sangat fantastis dengan nominal puluhan juta rupiah.

Pak Tua pun tiba-tiba mendapatkan ide seperti bohlam lampu yang baru di nyalakan dan sangat terang.
Sang Kakek yang duduk disebelah nya pun terkejut karena Pak Tua cacing kepanasan , gelisah tanpa tau sebabnya.

"Kenapa Pak Tua, sepertinya sedang keremian yah?"Tanya Sang Kakek kepada Pak Tua.

"Ngga ... itu loh dengerin dana yang terkumpul banyak juga yah.....",sahut pak Tua.
"Kenapa mau minjem itu uang?"tanya sang kakek dengan suara memelas.
"Bah.. mana mau aku minjem, takut nanti ngga bisa ngembaliin , itu kan uang umat ngga bisa semabarangan Kek."sewot Pak Tua.
"Trus apa dong?" tanya sang Kakek.

"Begini Kek, Kalau saja dana yang terkumpul di Mesjid itu selama 1 thn, sepertiganya saja dikumpulkan dari seluruh mesjid yang ada di Kota Besar ini, berapa Besar Dana yang terkumpul tersebut Kek?"
"Ya Banyak lah, anak kecil juga tahu," cetus si Kakek

"Nah sekarang kan kita tahu kek, banyak sekali mesjid yang baru setengah jadi trus terhenti pembangunannya karena kurang dana, bahkan sampai harus memungut sumbangan di pinggir jalan depan mesjidnya, apa ngga malu Kek? sedangkan mesjid yang lainnya memiliki kelebihan Dana yang tidak dimanfaatkan."

"Ya itu karena tidak adanya hubungan merasa memiliki  satu sama lain atau hubungan erat antara pengurus satu dengan pengurus mesjid lainnya.Jadinya pada ngga mau memikirkan apa lagi membantu dana untuk menyelesaikan mesjid yang belum rampung. " sambil melihat keatas seakan menerawang jawab si Kakek.

"Trus kapan Selesainya kalau tak saling membantu? apa harus ada lembaga atau badan yang harus mengurusi hal kecil seperti ini? Saya yakin dengan ajakan seorang Ustad  seperti Ustad Mansyur atau Ustad Arifin Ilham bisa semua ini teratasi, bukan begitu bukan?" tanya Pak Tua.

"Gimana di Mesjid tempat anda tinggal ?" sambil menunjuk ke si pemuda berbadan kurus

Dibawa kemana?

Pak Tua sedang membicarakan tentang hebatnya penceramah keagamaan yang banyak sekali umatnya yang turut menghadiri acara keagamaannya.

Seorang Kakek tua tiba-tiba menyeletuk dibalik bilik bambu tempat Pak Tua duduk sambil ngopi bareng warga kampung.

Kakek :"Aye tau itu, biasanya ujung-ujung nya kite di suruh nyumbang... trus kalau nyumbangnya dikit di bilang pelit."

Pak Tua terhentak mendengar perkataan si Kakek."Apa bener begitu Kek?"

"La elo udah pernah ikut belum? makanya ikutan sono... biar jelas." sewot si Kakek

Pemuda berbadan kurus pun ikut menimpali ucapan si Kakek tersebut,"Trus duit sumbangannya lari kemana Kek? apa buat awaknya dewek atau memang benar disalurkan kepada yang berhak Kek?"

"Ya ngga tau pan gw bukan anggota keluarganya atau orang dalam, ya loe cari tau sendiri lah. Ya kalau dia bisa punya mobil mewah, rumah kaya istana apa itu duit boleh jatoh dari langit." Ucap si kakek bil cengengesan.

"Memang sih banyak yang mengaku-ngaku buat sumbangan ini itu tapi ujung-ujungnya tuh duit ngga tau lari kemana, kebanyakan ya yang mengelola menyalah gunakan." Kata Pak Tua.

"Ada lagi yang lebih parah Pak Tua, ibarat kernek Bus, disaat jemaah nya udah naik bus, nah dianya mah ngga ngikut ,cuma mintaain duit trus nyari bus lagi buat dimuatin ma jemaahnya. Jadi jemaahnya ngga tau di bawa kemana, mana bus nya masuk jurang lagi. heheheheheheheh becanda Pak Tua, biar ngga cepat tua" kata si pemuda berbadan kurus lalu masuk ke selokan yang mampat.

Saturday 29 December 2012

Bukan Karena Siapa atau Apa.

seorang anak remaja bertanya sama bapaknya,"Pak, kok bapak ngga pernah menyuruh saya sholat sampe marah-marah sih, ngga seperti tetangga sebelah. Bapak cuma ngasih tahu mulu, nak udah sholat? abis itu cuek aja. emang bapak ngga takut nanti saya masuk neraka? "
Si bapak menjawab dengan tenang dan santai," Nak, kalau bapak marah-marah sama kamu, tandanya kamu sholat bukan karena kamu ingin bertemu sama Allah, tapi karena kamu takut dimarahi oleh Bapak. Kalau kamu sholat karena kamu takut masuk neraka sama hal nya kamu sholat bukan kamu ingin menghadap Allah, tapi karena kamu takut sama neraka. Untuk apa kamu sholat kalau kamu niatnya takut dimarahi atau takut masuk neraka.Bukannya bapak ngga senang melihat kamu sholat, tapi bapak sangat senang jika kamu sholat karena Allah, ingin menghadapNya bukan karena ini atau itu ."
Si Anak pun tersentuh hatinya dan menggenggam lalu mencium tangan bapaknya, sambil berkata didalam benaknya, "Alhamdulillah seandainya saja aku tahu dari dahulu." .