Translate

Tuesday 5 March 2013

Sederhanakanlah semua

Seorang pemuda berbadan kurus sedang pusing dengan keadaan hidupnya, wajahnya yg pucat dengan mata yg sendu, berfikir menerawang akan kehidupannya yg sedang terdesak karena ekonominya.
Tiba-tiba Pak Tua menepuk pundaknya sambil mengucapkan salam,"Sudah jangan terlalu difikirkan, jalani saja dengan penuh semangat. karena semua itu adalah cobaan dan kita yang menjalaninya itu merupakan ibadah."
Pak Tua pun melanjutkan pembicaraannya,"Senang susah itu semua sudah diatur.sekarang tinggal kitanya yang bagaimana cara menyikapinya juga menerima dengan ikhlas."
Memang saat ini si Pemuda berbadan kurus sedang mengalami kesulitan ekonomi semenjak dia berhenti bekerja akibat pengurangan tenaga kerja di kantor tempat dia bekerja.
"Ya, Pak Tua kan tahu, saya sudah punya anak 2, kebutuhan hidup semakin hari semakin mahal,dan semuanya harus dengan uang, realistis aja.memang uang bukan segalanya tapi kan segalanya harus pakai uang." jawab si Pemuda berbadan kurus sambil menundukkan kepalanya yang dihimpit oleh kedua belah tangannya.
Sang Kakek yang sedari tadi memperhatikan mereka berdua dari kejauhan pun ikut prihatin dan memaksanya tuk mendatangi mereka.
"Kalau Kakek boleh jujur, semua manusia pasti mengalami masa sulit,jadi tenangkan dan sederhanakan semua pola pikir dan gaya hidup.jauhkan dari keragu-raguan, jauhkan dari rasa takut yang berlebihan, jauhkan diri dari rasa cemas, karena semua itu berasal dari teman hidup kita yang menemani kita dari mulai lahir kedunia. Yang pasti jalani saja , nanti semua ada hikmahnya." ucap Sang Kakek dengan rasa iba.
"Kamu itu masih muda, teruslah berusaha,pasti nanti ada jalan keluarnya." kata Pak Tua sambil mengelus pundak si pemuda berbadan kurus.
Tiba-tiba si pemuda berbadan kurus berdiri dan berteriak " Kena deh..... wakakakkakakakka, Jiah boleh juga Kek kata-katanya , sederhanakanlah pola pikir kita dan juga gaya hidup kita. Karena Nabi pun pernah berucap hiduplah dengan pola sederhana. Nah ini buat modal saya mencoba usaha Pak Tua. memang Kakek top dah..... hehehehehehhehe," sambil cengengesan dan bergegas mengambil secangkir kopi lalu meneguknya.
"Dasar bocah edan, dikirain beneran ternyata cuma nyari masukan.gue doain loh jadi orang kaya,"grutu Sang Kakek.
"Kurus-kurus... tega bener loh orang udah pada tua masih aja loe kerjain aja. mang loe mau usaha apaan sih pe sebegitu girangnya. Emang loe punya modal?"tanya Pak Tua
"sudah Pak Tua. pertama modal Nekad, kedua modal Sederhana, ketiga modal tenaga dan yang ke empat modal uang . nah yang ke empat ini baru mau kita bicarakan hehehehehheheehehe."
Sang Kakek dan Pak Tua pun langsung menjawab "Wah minjem lagi nih. Cape dah."
 

Saturday 2 March 2013

Walau Tak berarti tapi sangat berarti buat yang lain

Pak Tua sedang menyeruput kopi hitam sambil ngelamun......
Dia sedang memikirkan bagaimana bisa dirinya yg tidak punya kedudukan,tidak punya harta yang berlipah,tidak punya relasi orang yang berkuasa ingin mendapatkan penghasilan dari kemampuannya. tiba-tiba.
"Darrrr.............." pemuda berbadan kurus mengagetinya.
Pemuda berbadan kurus,"Ngelamun aja Pak Tua... mikirin apa... , sebentar-sebentar saya baca dulu pikiran Pak Tua. O.... ya ngga mungkin Pak."
"Ngga mungkin... kok tau kamu... emang apa yang ada dipikiran gue.... sok tahu kamu," hardik Pak Tua.
"Iya ngga mungkin pak, orang kaya kita kan yang ngga mungkin dipandang, toh kita cuma punya teman beberapa orang aja... trus ngga punya dana buat ngumpulin massa,lagi pula jangan kan dana, pekerjaan aja kita tak punya... iya kan?" ucap pemuda kurus sambil cengengesan...
"Iya juga sih... gimana kita diterima... walau kita sudah susah payah ngasih masukan atau proposal ya .... cuma dipadang sebelah mata trus di buang deh ke tong sampah." jawab Pak Tua sambil nyeruput secangkir kopi .
"Iya kita sadar diri aja pak Tua. Kan kita hanya masyarakat paling bawah... kalau Satria pingitan yang timbul dari rakyat jelata itu kan hanya ada di dongeng Pak Tua.bukan begitu bukan."kata pemuda berbadan kurus sambil tersenyum.
"Jangan pesimis " celetuk Sang Kakek.
"Yang penting itu kita kan sudah berusaha.... walaupun masukan atau pandangan atau proposal lah namanya , Biar Tuhan lah yang menjawab... ngga usah Penguasa atau Orang kuat. Ya setidak-tidaknya kertas yang telah kita tuliskan masih bisa bermanfaat bagi orang kecil yang sama derajatnya sama kita.Kertas kita dikumpulkan dari tempat sampah untuk mereka kumpulkan dan dijual untuk makan sehari-hari mereka. Iya kan?" terang Sang Kakek
"Betul juga.... pantes kakek lebih bijak dari kami... karena kakek jauh lebih lama mengarungi hidup ini sampai tahu makna arti kehidupan sebenarnya," Jawab si pemuda berbadan kurus.
"Iya benar juga yah , memang Kakek lebih mendalami hidup dibanding saya yang belum dapat berfikir lebih mendalam.Terimakasih Kek,"Ucap Pak Tua.